SYEKH BURHANUDDIN ULAKAN Dan Keturunannya di Aceh

by - Mei 26, 2021

Berawal Dari 6 Orang Bersaudara Putra Sulthan Umar Dari Yaman Merantau/berhijrah ke Nusantara kita, Sulthan Umar Adalah Keturunan Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib Keturunan Rasulullah Muhammad SAW melalui jalur Syekh Abdul Qadir Al-jailani (Sulthan Umar bin Sayyid Hasan bin Tuan Umar bin Baginda Shaleh bin Syekh Abdul Qadir Al-jailani). Mereka Pertama Singgah di Pantee Geulima, Meureudu , Aceh.

Setelah Beberapa lama di Aceh 4 Orang diantaranya melanjutkan perjalanan ke Banten Jawa, Rupanya setelah disana diantara mereka ada yang menyebar kembali, terbukti salah seorang diantaranya adalah syekh Yusuf Makasar yang kemudiannya di tangkap Belanda dan diasingkan ke Afrika Selatan.
Salah seorang darinya yang bernama Syekh Maimun menikah dengan Putri Pantee Geulima dan kemudian melanjutkan perjalanan mendirikan Kerajaan Deuli Dinasti Maimun.

Seorang lagi bernama Syekh Burhanuddin juga menikah dengan Putri Pantee Geulima dan menetap di Pantee Geulima Meureudu. Selama di Aceh Beliau diberi Gelar Hulu Balang Oleh Sulthan Aceh dengan Sebutan Teuku Bujang Puteh beliau juga diberi jabatan sebagai Penasehat Kerajaan dengan Sebutan KEUJRUEN SARAN, Beliau juga pernah ditugaskan menjadi Kepala Rombongan Penjemputan Putri Pahang (Putroe Phang) sewaktu dipersunting oleh Sulthan Iskandar Muda. Beliau mempunyai 5 orang anak semuanya lahir di Pantee Geulima Meureudu. 

Komunitas

Kami dari keturunannya yang telah berhimpun dalam satu wadah Organisasi yang kami beri nama sesuai dengan nama populer anak sulung beliau di Aceh/Keluarga besar teungku chik dipasi dengan menyebut mereka sesuai tempat kediaman terakhir sampai meninggal masing-masing.

1. Tgk Syekh Abdussalam (Tgk Chik dipasi) sebagai Tu Waido. 

2. Tgk Sulaiman (Teuku Muda Dalam) sebagai Tu Meurdu. 

3. Tgk Raden yang membangun komunitas diGarot sebagai Tu Garot. 

4. Tgk Johan yang membangun komunitas di gampoeng Aree sebagai Tu Aree. 

5. Cut Fatimah yang perempuan dinikahkan dengan anak Raja Linggeu (Gayo) sebagai Tu Gayo.

Menetapnya di Ulakan

Setelah Sulthan Iskandar Muda meninggal dan beliau sudah selesai masa jabatannya, Syekh Burhanuddin melanjutkan misi perantauannya ke Minangkabau dan menetap di Ulakan pariaman Sumatra Barat. Setelah selesai lama beliau memamurkan Islam disana tentu kiprah beliau banyak diketahui dan diteliti para Ahli seperti banyak kita baca dimedia, Beliau kembali lagi ke Aceh dengan membawa 2 Orang saudaranya termasuk Syekh Yusuf Makasar (Sebelum ditangkap Belanda) dan satu orang belum diketahui identitas dan domisili keturunan beliau, Untuk mendalami Tariqat Syattariah pada Syekh Abdulrauf untuk di kembang ditempat mereka masing-masing. Beliau sudah lama kenal dengan Syekh Abdulrauf (syiah kuala) sewaktu masih sama-sama menjabat di Aceh. Ketika Beliau kembali ini, Syiah Kuala tidak lagi menjabat Qadhi Kerajaan karena telah digantikan oleh Syekh Nuruddin Ar-raniry sementara Syiah Kuala sendiri lebih mendalami dunia Tasawuf.

Tariqat syattariah di minangkabau

Usaha Syekh Burhanuddin mengembangkan Tariqat Syattariah di Minangkabau jelas diketahui. Sampai sekarang setiap tahun ramai orang Minangkabau yang berkunjung ke makam Syiah Kuala (sebagai guru dari guru besar mereka di Ulakan).

Sumber

1. Tgk Syekh Abdul Jamal Pasee. 
2. Tgk Syekh Hasballah Pasee. 
3. Tgk Syahbuddin Peusseunu Waido. 
serta tuturan lisan orang tua (Kakek, nenek kami) yang semuanya adalah keturunan beliau.

Nasab Abdul Qadir Jailani

Silsilah Keluarganya adalah Sebagai berikut: Dari Ayahnya(Hasani):
  Syeh Abdul Qodir bin Abu Shalih bin Abu Abdillah bin Yahya az-Zahid bin Muhammad Al Akbar bin Dawud bin Musa At-tsani bin Abdullah Tsani bin Musa al-Jaun bin Abdullah Mahdhi bin Hasan al-Mutsanna bin Hasan as-Sibthi bin Ali bin Abi Thalib, Suami Fatimah binti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam .

Darii ibunya(Husaini):
 Syeh Abdul Qodir bin Ummul Khair Fathimah binti Abdullah 'Atha bin Mahmud bin Kamaluddin Isa bin Abi Jamaluddin bin Abdullah Sami' Az-Zahid bin Abu Ala'uddin (ﻋﻼﺀﺍﻟﺪﻳﻦﺍﻟﺠﻭﺍﺩ) bin Ali Ridha bin Musa al-Kazhim bin Ja'far al-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Zainal 'Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, Suami Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam Sumber wikipedia.

Back to Content ↑

You May Also Like

0 comments